Lawatan Akademik Mahasiswa UiTM Shah Alam, Malaysia ke Kota Bandung – Indonesia.

Kunjungan Akademik UiTM Shah Alam Malaysia, ke Bandung - Indonesia

kunjungan malaysia ke ponpes al qtutub indonesia
Sambutan Ponpes Al-Qutub
Anwariz - Rombongan mahasiswa Universitas Teknologi  Mara (UiTM) Malaysia yang tergabung dalam Delima Kolej berkunjung ke Bandung Indonesia sejak tanggal 23-25 September 2016. Visi-Misi kunjungan ini dirancang untuk menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas di negara-negara tetangga, khususnya Indonesia di masa mendatang. Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ibu Dr. Norhasnida Nordin selaku pimpinan Kediaman Kolej Delima merangkap dosen Fakultas Kedoktoran Gigi.

Di samping mempererat silaturahim, dalam kunjungan perdananya rombongan mahasiswa UiTM ini berhasil membuka terobosan, di antaranya ke Annex CARR  Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Saung Angkung Udjo dan ke Pondok Pesantren Alqutub di komplek Cipadung Permai, Jalan Permai V, Kel.Cipadung, Kec. Cibiru Kota Bandung.

Dalam kunjungannya yang terakhir di Pondok Pesantren Alqutub, rombongan mahasiswa UiTM ini pun mendapat sambutan hangat dari para santri, pimpinan pondok dan yayasan. Di antaranya Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja sebagai Pimpinan Pondok dan Prof. Bambang Saputra sebagai Ketua Umum Yayasan pesantren yang santrinya rata-rata juga sedang menyelesaikan studi S1, S2 dan S3 di beberapa Universitas Negeri di kota Bandung.

Pesantren Alqutub merupakan pondok perantren berbasis tasawuf yang belum lama berdiri. Di mana Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja merupakan salah satu murid dan sekaligus sebagai penerus sesepuh Abah Anom Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.

Salah satu yang menjadi agenda utama adalah beramah-tamah ceremonial dengan para santri, para guru dan pimpinan yayasan. Dalam kehangatan pertemuan ini pihak pesantren Alqutub memperkenalkan tiga kegiatan pokok yang selama ini telah berjalan, di antaranya 
(1) metode LIBAT (Lihat, Baca dan Tulis) Alquran oleh Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja. Keunggulan metode LIBAT ini seseorang dapat membaca dan menulis Alquran hanya dalam waktu 10 jam; 
(2) Metode dan Aplikasi Hudhurul Qalbi oleh Prof. Bambang Saputra. Keunggulan  metode Hudhurul Qalbi ini seseorang dapat memahami hatinya sudah hadir kepada Tuhan hanya dalam waktu 5 menit; 
(3) Metode Software Al-Qur’an yang dipaparkan oleh penemunya yakni ustaz Budi. Keunggulan metode ini, seseorang dapat dengan cepat mencari data atau istilah-istilah Alquran dalam waktu 5 menit.



Selepas beramah-tamah antara rombongan mahasiswa UiTM dengan pihak Pondok Pesantren Al-Qutub, tak lupa pula saling berbagi cinderamata. Dari pihak mahasiswa UiTM sebagai bentuk kepeduliannya menyumbangkan buku-buku berbahasa Inggris dan sejumlah sumbangan uang ringgit Malaysia diperuntukkan untuk keperluan perpustakaan Alqutub. Sedangkan dari pihak Alqutub diwakili pimpinan pondok menyerahkan buku-buku filsafat karya Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja yang diserahkan oleh beliau langsung ke penanggung jawab program UiTM Dr. Nurhasnida Nordin. Kemudian juga buku terbaru karya Prof. Bambang Saputra berjudul “Ritualisasi Valentine: Surga di Tengah Prahara” dan “Kado Anak Negeri Untuk Sang Presiden” yang diserahkan oleh beliau langsung kepada ketua Delima Kolej. Dibawah ini terlampir pula beberapa dokumentasi foto kegiatan:

Di Pondok Pesantren Alqutub
kunjungan malaysia ke ponpes alqutub


Di Institut Teknologi Bandung
kunjungan akademik uitm malaysia



Di Universitas Pendidikan Indonesia
kunjungan akademik uitm malaysia ke upi bandung

uitm malaysia ke upi bandung indonesia

7 comments:

  1. wah ketiga kegiatan pokoknya bagus juga ya kang? terutama point ketiga, tentang software al-quran, ada link downloadnya kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kang Oim, secara keseluruhan dari pertemuan tersebut memang memunculkan gagasan baru dalah hal kerjasama keduanya. Untuk link download dan sebagainya, sejauh ini belum saya dapatkan informasinya kang...

      Hapus
  2. stuudi banding adalah sarana paling efektif untuk saling belajar tentang pendidikan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih telah menambahkan pandangannya mas... Saya sepakat dengan pendapatnya. Pendidikan harus bisa menyesuaikan dengan berbagai berbedaan budaya dan tradisi yang ada pada setiap peradaban. :D

      Hapus
  3. memang bener banget, progam study banding memang harus kita terapkan di sekolah-sekolah saat ini, soalnya banyak banget manfaat yang bakalan kita peroleh dan dapatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul.. Dukung terus pendidikan di Indonesia, biar generasinya makin cerdas. Generasi muda usia sekolah dan perkuliahan seperti kitalah yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Terimakasih sudah memberikan tanggapannya...

      Hapus
  4. betul sekali, study banding dpt menambah wawasan jg

    BalasHapus

Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar