Perjalanan Pertama Kali ke Banjarmasin

Anwariz.com – Perjalanan Pertama Berkunjung ke Banjarmasin | Pada kesempatan kali ini ingin rasanya berbagi pengalaman tentang kunjungan pertakalinya nyebrang ke sebuah kota yang dikenal dengan jululam seribu sungai yakni kota Banjarmasin. Banjarmasin merupakan salah satu kota besar di wilayah Kalimantan Selatan, dahulu dikenal dengan nama Banua sebelum terbagi menjadi beberapa bagian wilayah.

pengalaman naik pesawat
Bandara Husein Sastranegara Bandung
Hari ini, senin 16 Mei 2017 menjadi tanggal dimana pertama kali menginjakan kaki keluar pulau jawa. Banjarmasin menjadi destinasi perjalanan saya dikarenakan ada tawaran pekerjaan disana. Sebelumnya memang pernah punya cita-cita untuk merantau ke negeri sebrang, namun sama sekali tidak terbayangkan akan terdampar di tanah Borneo ini. 

Kronologis keberangkatan saya kemari bermula dari penawaran sebuah kerjasama bisnis. Setelah sempat berbicara panjang kali lebar sama dengan luas,, tak dinyana malah dapat tawaran datang langsung ke lokasi, lebih kagetnya lagi tiket sudah di booking-kan oleh pemilik salah satu Agen Travel Banjarmasin. Apa boleh buat langsung saja bergegas membereskan barang bawaan secukupnya. Asli saya Cuma bawa 2 stel pakaian, kartu identitas, beberapa dokumen penting untuk kebutuhan pekerjaan, dan tas ransel kecil, dekil, dan kumel. Itu saja.

Minta Restu Orang Tua Sebelum Berangkat

Waktu mendapat kabar untuk keberangkatan itu adalah hari minggu sore sekitar pukul 16 lewat sedikit di Bandung. Dengan niat ikhlas, sungguh-sungguh ingin berkarir di luar pulau jawa, maka saat itu juga saya berpamitan kepada rekan-rekan pebisnis online (Onlinepreneur Squad) yang sudah banyak membantu. Setelah pamit kepada mereka, perjalanan menjemput ridho orang tua pun dimulai. Berangkat dari terminal Ledeng-Cicaheum, Cicaheum-Guntur, perjalanan agak terhambat kemacetan karena waktu itu hari libur akhir pekan. Bandung memang sudah langganan macet di hari-hari Sabtu dan Minggu.

Waktu tempuh dari Bandung menuju rumah orang tua di Garut cukup melelahkan, memakan waktu hampir 6 jam, baru sekitar pukul 10 malam tiba di rumah. Waktu itu ayah ibu, dan adik sudah tertidur pulas, sebenarnya tak tega mengetuk pintu. Tapi, apa mau dikata saya musti masuk dan menerangkan maksud kepulangan mendadak tersebut. Huuuuhh... Lelah bercampur gembira sebab bisa bertemu keluarga. 

Tak lama berselang suasana berubah mengharu biru, sebab proses meminta izin untuk merantau dimulai malam itu juga. Ya.. Begitu datang saya sampaikan maksud dan tujuan kenapa pulang mendadak, karena ada tawaran pekerjaan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kedua orang tua pun mengerti dan memahami keinginan saya menjadi seorang pengusaha, dalam artian memulai bisnis dari kecil hingga besar. 

Baca:

Yang paling tak kuasa menahan tangis adalah ketika saya mencuci kedua kaki lusuh ibu yang notabene lewat kaki itulah kasih sayang seorang ibu tercurah sejak dulu sampai saya seperti saat ini. Pada momen sakral itu saya sempatkan memohon maaf atas segala kesalahan, segala tindakan yang menyakitkan hati orang tua. Lagi pula bertepatan dengan menyambut bulan suci ramadhan, jadi sekalian saya mohonkan doa restu sebelum jaya di negeri orang.

Perjalanan Meraih Mimpi-pun Dimulai

Perjalanan lewat jalur udara dari Bandara Husein Sastranegara (Bandung) menuju Bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin) tidak memakan waktu lama. Hanya 1 jam 40 menit sudah sampai di pulau sebrang. Take Off pukul 16:05 WIB dari Bandung dan Landing pukul 18:59 WITA di Banjarmasin. Benar-benar perjalanan yang menguras keringat, betapa tidak ini merupakan pertama kali pula merasakan terbang di ketinggian 4000 MDPL. Pokoknya sangat mengesankan sekaligus membuat jantung berdegup kencang. Halah... Ndeso... Hehe

badara syamsudin noor banjarmasin
Syamsudin Noor Airport, Banjarmasin

pasar apung banjarmasin
Pasar Terapung Banjarmasin

Berhubung sudah teramat ngantuk, jadi cerita tentang perjalanan ke banjarmasin saya lanjutkan besok.
Bersambung.....

0 comments

Posting Komentar

Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar